Thursday, August 15, 2013

Bintang....

Di kala senja datang, dan menghilang berganti malam. Cuaca semakin gelap, Bulan-pun siap menerangi malam, ditemani para kerabat-kerabat nya---Bintang. Aku di sini, terdiam, dan terus memikirkanmu. Semakin aku nekat mencegah nya, semakin kuat kau melekat di benakku, Bintang (baca: Pria). Bodoh nya diriku ini yang masih saja nekat mempertahankanmu. Padahal aku tahu, kau tidak akan memperdulikan nya. Pikiran dan tujuanmu hanya terpaut pada satu Bulan (baca: Wanita), bukan aku.

Aku selalu rindu saat-saat kita bersama. Aku selalu rindu berbagai tempat yang pernah kita kunjungi. Aku selalu rindu berbincang dan berbagi tawa bersamamu. Tetapi, bagaimana dengan kau? Oh, sudah pasti kau tak akan memikirkan hal itu. Bahkan kau menganggap nya tidak penting dan melupakan nya.

Aku memang bukanlah wanita sempurna di matamu. Aku tak punya keahlian apapun yang bisa kutunjukan di depanmu. Aku lemah. Aku memang tak pantas kau miliki. Tetapi, bagaimana dengan perjuangan mempertahankan cinta? Kurasa, aku sedang melakukan nya. Bukti nya, sampai saat ini aku nggak bisa menggantikan posisimu dengan yang lain.

Aku tahu kau mengetahui nya. Jelas, bagaimana tidak mungkin kau tahu, teman-temanku sering membawa kita sebagai topik pembicaraan mereka. Dan, cukup banyak juga orang yang mengetahui nya. Tapi, memang kau saja yang tak pernah peka akan nya. Atau, kau memang sengaja berpura-pura tidak peka, sehingga kau masih bergerak leluasa seolah-olah tidak ada sesuatu apapun?

Ah, sudahlah. Tidak ada yang perlu di fikirkan ataupun di perjuangkan. Semua akan indah pada waktunya...

Planet said: "Ngapain sih lo masih mau pertahanin dia, peduli sama dia? Dia aja udah ngga mau peduliin elo! Percuma lo masih nangis-nangisin dia. Asal lo tau, orang yang lo tangisin itu lagi bahagia sama Wanita lain! Nah, elo? Cari kebahagiaan sana! Jangan mau di kendaliin sama perasaan ngga guna itu."

Dingin nih.. Aku kangen kamu, Bintang-ku.

No comments:

Post a Comment